Senin, 25 April 2011

Sekolah Kartini, Sekolah Untuk Mereka yang Terlupakan


Sekolah Kartini yang satu ini, bukanlah Sekolah Kartini yang didirikan oleh RA Kartini, melainkan Sekolah Darurat Kartini yang mengajak kaum terpinggirkan  untuk bersekolah. Tak perlu biaya, asalkan ada niat dan kemauan untuk belajar. Sekolah yang terletak di pinggir Jalan Tol Lodan Raya (Sundakelapa -Tanjung Priok), ini disesaki oleh anak-anak berusia belasan tahun. Mereka anak-anak dari pedagang asongan, pemulung, tukang bangunan, dan tukang ojek, yang ingin meraih cita-cita setinggi langit.


Pukul 07.00 sekolah dibuka hingga pukul 10.00 untuk murid taman kanak-kanak belajar dan bermain. Sedangkan dari pagi hingga tengah hari, murid sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) belajar pengetahuan umum. Setelah itu, siswa SD-SMA belajar keterampilan. Keterampilan yang diajarkan berupa membuat serbet makan, membuat sapu tangan, memasak, dan berbagai life skill lainnya. Modal dan bahan diberikan oleh Ibu Guru mereka, hasil karya mereka dijual dan keuntungannya untuk mereka sendiri, bukan untuk Guru mereka.



Lantas siapakah sang “Kartini” dibalik Sekolah Darurat ini?

Ialah mereka, kartini-kartini zaman sekarang, Sri Rosiyanti dan Sri Irianingsih, yang akrab disapa Ibu Kembar,  bagi mereka, pendidikan sangat penting untuk anak-anak. Akan tetapi, hanya berbekal pengetahuan saja tidak cukup. Untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, anak-anak juga memerlukan keterampilan. ”Setelah belajar pengetahuan umum mereka harus belajar keterampilan.” Ujar Ibu Rosi.


Umumnya anak-anak yang bersekolah di Sekolah Darurat Kartini tinggal tidak jauh dari sekolah tersebut. Namun, ada juga yang harus menempuh perjalanan setengah jam berjalan kaki ke sekolah itu. Mereka rela berjalan jauh demi mendapatkan ilmu untuk bekal masa depan mereka. Mereka tidak diminta sepeserpun uang. Malah, setiap hari masing-masing murid mendapatkan segelas susu gratis dari sekolah.
Walaupun kondisi sekolah ini minim, kurang fasilitas, dan berisik, sekolah ini telah menjadi penolong besar bagi mereka yang ingin mengenyam pendidikan dan mencapai cita-cita menjadi penerus bangsa.


(dikutip dari berbagai sumber dengan perubahan)
-

0 komentar:

Posting Komentar

 
back to top